Rabu, 03 Desember 2014

10 Kisah Dibalik Sebuah Sejarah Band Kelas Dunia

Kisah dibalik sebuah sejarah tentunya sangat mengesankan. Dalam sejarah musik rock, banyak situasi tak disengaja yang kemudian melahirkan legenda. Dan dibalik legenda itu tentunya ada cerita yang jarang terungkap. Namun terpikirkah oleh kita bahwa dibalik lahirnya sebuah legenda, ada moment dimana legenda itu bisa saja tidak pernah ada. Inilah beberapa kisah dimana 'moments that nearly destroyed rock.'
1. Seandainya Keith Richards Langsung Tertidur



Pada tahun 1965 Rolling Stones mencetak hit single bertajuk “Satisfaction.” Tapi tak banyak yang tahu kalau gitaris Keith Richards hampir tidak dapat menyelesaikan lagunya. Suatu pagi saat tur di Florida, Keith baru saja pulang ke motel dengan membawa ide lagu. Dengan gitar dia kemudian merekam sebuah riff. Karena teler, mungkin ngantuk, Keith ketiduran.

Ketika terbangun dan memutar kembali hasil rekaman, Keith Richards menemukan hanya ada sebait riff dan selanjutnya selama 45 menit pita rekaman hanya berisi dengkuran. Tapi itu cukup baginya untuk menunjukkan rekaman itu kepada Mick Jagger, yang kemudian menyelesaikan lagu itu.

Seandainya saja, saat pulang ke motel Keith langsung tertidur dan lupa merekam riff gitar itu, mungkin dunia tak akan pernah mendengar lagu legendaris “Satisfaction.”
2. Seandainya Slash Lolos Audisi Poison


Pada pertengahan 80-an, Slash memutuskan keluar dari band Hollywood Rose (cikal bakal Guns N Roses) dan ikut audisi didepan Bret Michaels untuk menjadi gitaris Poison. Slash lolos.

Dalam wawancaranya dengan Classic Rock Revisited pada 2010, Slash mengungkapkan, dia sudah memutuskan bergabung dengan Poison, namun akhirnya menarik diri karena menolak mengunakan make-up saat manggung. Posisi Slash kemudian diambil alih .C.C. Deville.

Dan bisa dibayangkan, seandainya Slash jadi bergabung dengan Poison, mungkin nama Guns N Roses tidak akan sebesar saat ini. Atau malah mungkin Poison yang jadi ikon rock n roll.
3. Seandainya Nikki Sixx Tidak Bangkit Lagi

Pada 23 Desember 1987, Motley Crue hampir saja bubar karena salah satu pendirinya, bassis Nikki Sixx meninggal dunia karena over dosis. Namun Sixx yang secara medis sudah dianggap meninggal itu ternyata bangkit kembali.

Pasca 'kebangkitan' Nikki Sixx, Motley Crue kemudian merilis sebuah album yang menuai sukses besar di jagad musik rock dan membawa nama mereka menjadi kian meraksasa, “Dr. Feelgood.”

Setelah era kejayaan Motley Crue, nama Nikki masih menjulang bersama band barunya Sixx: A.M, kemudian menjadi host radio terkenal, penulis buku, dan fotografer.

“I am extremely grateful to be able to look back over these last 25 years and have all the memories that would of otherwise gone down in flames,” kata Nikki. Bayangkan jika Nikki Sixx benar-benar tidak bangkit.

4. Seandainya Tony Iommi Tak Kehilangan Dua Ujung Jari.


Karir musik Tony Iommi hampir berakhir cepat. Di usia 17 tahun, Iommi kecelakaan di pabrik yang mengakibatkan hilangnya ujung jari tengah dan jari manis tangan kanannya.

Namun setelah sembuh dari luka, Iommi tak putus asa dalam bermain gitar. Dia kemudian menggunakan gitar yang disesuaikan dengan kondisi cacat jarinya, dengan seteman down-tuned string untuk memudahkan permainannya. Dan cara bermain gitar seperti itu kemudian hari menciptakan signature-sound untuk Black Sabbath.

Rupanya, kecelakaan tragis Tony Iommi ternyata menjadi berkat buat musik heavy metal. Mungkin kalau Iommi mengalami kecelakaan lebih buruk, kita tak akan pernah mendengar raungan gitar ala Black Sabbath. Dan bisa jadi band itu tak pernah ada.
5. Seandainya John Frusciante Tidak Kembali


Menyusul kematian tragis gitaris Hillel Slovak, Red Hot Chili Peppers merekrut John Frusciante sebagai gitaris baru. Frusciante berkontribusi untuk album ‘Mother’s Milk’ dan ‘Blood Sugar Sex Magik.’ dua album yang mengfhantar nama RHCP ke tinggat tertinggi di jagad musik. Namun tak lama setelah kesuksesan itu Frusciante hengkang. Dia kemudian digantikan Dave Navaro dan RHCP merilis album 'One Hot Minute' yang gagal. Thankfully, Frusciante bergabung kembali dengan group pada 1998 dan RHCP merilis 'Californication', dilanjutkan 'By the Way' dan 'Stadium Arcadium.'

Tak bisa disangkal John Frusciante adalah salah satu titik popularitas RHCP. Bayangkan jika Friusciante tidak kembali bersama RHCP. Mungkin nama band itu hanya jadi kenangan.
6. Seandainya Maynard James Keenan Tetap Menjadi Interrior Designer


Banyak rocker pindah ke California agar bisa menjadi terkenal. Namun Maynard James Keenan justru pindah ke Los Angeles karena lebih tertarik dengan mengejar karir di bidang desain interior, set dekorasi dan konstruksi.

Keenan yang berasal dari Ohio dan menempuh pendidikan di Kendall College of Art and Design, Grand Rapids, Michigan. Tapi sebelum menempuh pendidikan design, dia pernah menjadi tentara dan menekuni pendidikan di West Point Prep School. Dia mendapatkan nickname Maynard semasa bertugas sebagai US Army.

Saat tiba di LA dan mulai berkarir di bidang design interrior itu, untungnya Keenan bertemu gitaris Adam Jones dalam sebuah pesta dan mereka kemudian sepakat untuk nge-band bareng dalam sebuah group yang akan jadi cikal bakal Tool.

Bayangkan kalau Keenan tetap berkarir sebagai interior-designer atau bahkan tetap menjadi tentara, tentunya dia tak akan pernah menjadi vokalis rock papan atas bersama Tool dan A Perfect Circle.
7. Seandainya John Lennon Tidak Meminta Maaf


Pada tahun 1966, John Lennon, dalam sebuah wawancara dengan London Evening Standard, berbicara tentang keyakinannya bahwa agama Kristen sedang sekarat, bahkan dia mengatakan tentang The Beatles, “We’re more popular than Jesus now.”

Di Amerika, kutipan ini diambil di luar konteks, sehingga memicu reaksi besar yang berpusat di Alabama, di mana dua disc jockey radio memulai boikot The Beatles dengan membakar plat rekaman mereka.

Insiden ini bisa menghancurkan karir grup rock paling penting sepanjang waktu - tetapi untungnya kehebohan bisa berakhir setelah Lennon mengklarifikasi pernyataannya dan meminta maaf dalam sebuah konferensi pers.
8. Seandainya Randy Rhoads Tidak Ikut Audisi


Ozzy Osbourne adalah salah satu punggawa metal paling berpengaruh sepanjang masa, namun pada akhir tahun 1979 mantan vokalis Black Sabbath ini menganggur, bangkrut dan mencoba solo karir.

Selama audisi untuk band barunya, seorang bernama Randy Rhoads. Gitaris yang bukan penggemar Sabbath, Rhoads bahkan tidak ingin ikut audisi, dia melakukannya hanya atas desakan dari seorang teman.

Dalam audisi Rhoads hanya memainkan beberapa riff sebagai pemanasan namun Ozzy Osbourne langsung tergila-gila. Tanpa pikir panjang Ozzy langsung merekrut Rhoads. Sulit dibayangkan karir solo Ozzy Osbourne apakah akan cermerlang seperti sekarang jika tanpa kehadiran Randy Rhoads.
9. Seandainya Tidak Ada Nasihat Ibunda Grohl


Ketika Grohl bertemu Cobain dan bassist Krist Novaselic, ia sedang tur dengan teman-temannya di band hardcore Scream. Kurt dan Krist memintanya untuk bergabung dengan grup mereka,. Namun Dave tak segera mengiyakan permintaan itu. Dia menemui ibunya untuk meminta nasihat. "Ibu mengatakan kepada saya ada saat-saat dalam hidup ketika kita harus melakukan apa yang terbaik untuk diri sendiri," kata Grohl dalam wawancaranya bersama Guardian. Berkat pesan ibu itu, Dave Grohl memutuskan bergabung dengan Nirvana.

Kita tidak pernah tahu apakah Nirvana akan sebesar ini tanpa Grohl, apakah album 'Nevermind' akan meledak tanpa Grohl. Tanpa saran dari Ibunda Grohl, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi kemudian.
10. Seandainya eddie dan alex tidak mencuri kesempatan.


eddie awalnya bermain drum dan alek bermain gitar tanpa sepengetahuan masing2, eddie curi2 kesempatan bermain gitar begitupun sebaliknya alex curi2 kesempatan bermain drum
seandainya eddie van halen dan alex van halen sama2 tidak saling curi kesempatan, mungkin gak kan pernah ada tehnik two handed tapping yang di populerkan eddie van hallen dan mungkin van halen gak akan pernah menjadi band legend

Unsur Lagu yang Bagus

Umumnya setiap musisi/band ingin mencurahkan perasaannya melalui bunyi-bunyian yang indah dalam wujud yang biasa disebut sebagai lagu.

Dalam membuat sebuah lagu, si musisi/band akan berusaha untuk :

- mencurahkan perasaannya sepenuh-penuhnya dan seutuh-utuhnya melalui bunyi-bunyian

- mengatur/menata agar bunyi-bunyian yang dibuatnya indah, bagus atau enak didengar.

Dalam proses pembuatan itu dan dengan terciptanya lagu, si musisi/band memperoleh kepuasan atau kesenangan. Orang lain, yang mendengar lagu tsb juga dapat memperoleh kepuasan dan kesenangan.

Tentunya rasa keindahan setiap orang adalah berbeda, tidak ada yang sama, maka lagu yang indah atau bagus buat seseorang, belum tentu indah dan bagus buat orang lain. Oleh karena itu pengertian lagu yang indah atau bagus akan berbeda pula dari orang ke orang. Dengan demikian tidak mudah membuat lagu yang akan dinilai indah atau bagus oleh banyak orang.

Namun demikian ada beberapa unsur yang kira-kira perlu dimiliki sebuah lagu agar lagu itu terasa indah atau bagus. Yaitu :

1. Harmonis

Pengertian harmonis secara sederhana adalah kesesuaian/keseimbangan nada (atau nada-nada) suatu instrument dengan nada (atau nada-nada) instrument lainnya.

Contoh nada yang sesuai/seimbang adalah kord/triad (3 nada/lebih yang dibunyikan secara bersamaan). Tiap kord/triad mempunyai aturan/rumus tersendiri yang membuat nada-nada dalam kord/triad itu bersesuaian/seimbang atau harmonis sehingga enak didengar.

Kemudian nada atau kord/triad yang dimainkan suatu instrument (seperti gitar) juga harus bersesuaian/seimbang dengan nada atau kord/triad yang dimainkan instrument lainnya. Sehingga keseluruhan nada yang ada terdengar bersesuaian/seimbang dan enak didengar.

2. Melodis

Pengertian melodis secara sederhana adalah pergerakan/perubahan tinggi rendahnya nada yang dimainkan dari waktu ke waktu. Suatu lagu yang indah atau bagus umumnya memiliki melodi yang enak didengar.

3. Irama/Ritme

Pengertian irama/ritme secara sederhana adalah perulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu. Perulangan bunyi-bunyian ini juga menimbulkan keindahan dan membuat sebuah lagu menjadi enak didengar.

4. Suasana/Nuansa

Nuansa kira-kiranya adalah suasana yang terasa dari sebuah lagu. Apakah suasana riang, gembira, sedih ataupun murung dsb.

Macam-macam suasana ini dapat dibangun/dibuat melalui melodi, harmoni, irama dan juga efek suara instrument yang digunakan dalam sebuah lagu. Suasana suatu lagu menimbulkan sensasi perasaan tertentu pada pendengarnya akibatnya membuat suatu lagu terasa indah atau enak didengar.

5. Alunan Emosi

Yang dimaksud alunan emosi adalah tahapan/pergerakan pencurahan emosi dalam sebuah lagu.

Dalam suatu saat dalam sebuah lagu ada emosi yang terkandung entah itu emosi marah, sedih, rindu dsb. Emosi-emosi ini dicurahkan menurut tahapan-tahapan tertentu, misalkan dari mulai dikenalkan, dicurahkan perlahan, meningkat, sampai ke puncak emosi kemudian menurun kembali dsb.

Adanya emosi yang dapat dirasakan ini dapat mempengaruhi apakah suatu lagu akan terasa indah/bagus atau tidak. Lagu yang kandungan emosi didalamnya sulit ditangkap/dirasakan kemungkinan menjadi tidak menarik, dan sebaliknya.

Perpaduan yang pas dari hal-hal diatas turut mempengaruhi indah/bagus atau tidaknya suatu lagu. Dan perpaduan yang demikian itulah yang tidak mudah dibuat.

Tercapainya perpaduan yang paling pas membuat sebuah lagu menjadi indah/bagus. Lagu yang bagus selain enak didengar mempunyai dampak :

- dapat dinikmati, dipahami dan dihayati oleh pendengarnya

- mendorong/merangsang pendengarnya untuk turut bernyanyi, menari, atau terbawa dalam lagu tsb.

Tentunya untuk dapat membuat sebuah lagu yang bagus tidaklah mudah oleh karena itu disarankan agar suatu band melakukan pembinaan diri seperti ditulis di artikel “Membina Band“.

Namun tentu unsur-unsur diatas bukanlah harga mati, bisa saja ada hal-hal lain yang membuat sebuah lagu menjadi indah/bagus. Mudah-mudahan sebagai sebuah gambaran umum, barangkali sudah memadai.

Sejarah Band Slank



Category: Music
Genre: Rock
Artist: Slank
Slank adalah nama salah satu grup musik papan atas Indonesia yang bermula dari Desember 1983 dengan pendirian Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. Di sinilah Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya Rolling Stones.

Sayangnya grup ini tidak bisa bertahan dan membubarkan diri. Selanjutnya berturut-turut terjadi perombakan personil sampai akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada tahun 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi akhir ini, yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).

Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik, yang dikenal sebagai Slankers.

Berikut ini sejarah singkat tentang berdirinya Slank

Slank berdiri desember 1983. dengan nama awal cikini stone complex, dengan beranggotakan, Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bas), Uti (vokal), Wel Welly (vokal).Mereka sering membawakan musik2 dari Rolling Stone, idola mereka. Di tengah jalan beberapa dari mereka keluar. karena keuletan Bimbim, panggilan Bimo Setiawan membentuk band lagi dan merubah nama menjadi Red Evil. dengan formasi Bim2(drum), Bongky (gitar), Kiki (gitar), Denny (bas), Erwan (vokal). dan mereka sudah mulai berani memainkan lagu2 mereka sendiri.

Penampilan mereka diatas panggung yang cenderung seadanya dan slenge’an. sehingga para penonton sering menyebut mereka band slenge’an. mulai saat itu nama band mereka berubah menjadi Slank.

Pergantian personil menjadi kebiasaan dalam band ini. sudah kali band ini ganti personil, dengan personel Bim2(Drum), Kaka(Vokal), Bongky(Bas), Indra(Keyboard), Pay(Gitar).

Berkali-kali mengirim demo ke berbagai label, berkali2pula rekaman mereka ditolak. lalu mereka bertemu dengan seorang produser Budi Susatio. setelah mendengarkan musik mereka, Budi yakin bahwa musik mereka akan banyak disukai. karena musik mereka beda dari musik mainstream pada masa itu. Slank menggabungkan antara POP, ROCK N ROLL, BLUES, DAN ETNIK. yang menjadi warna musik Slank.

Keyakinan Budhi terbukti. album pertama SUIT…SUIT..HE.HE… meledak di pasaran dengan hits maafkan dan memang. dengan album pertama itu pula slank mendapat penghargaan pertamanya di BASF award sebagai pendatang baru terbaik.

sejak saat iu slank mulai dikenal masyarakat seluruh indonesia, dan terus berkarya. karya mereka antara lain:
KAMPUNGAN,PISS,GENERASI BIRU, MINORITAS.Setelah penggarapan album minoritas slank kehilangan 3 anggota sekaligus Bongki,Indra,Pay (yang sekarang sukses dengn BIP-nya). akhirnya ka2 dan bim2 berjuang mempertahankan band ini. dengan 2 personel mereka mencoba membuat album baru, LAGI SEDIH. dengan dibantu Ivan (bass) dan Reynold (gitar).

hingga akhirnya tahun 1996 terbentuk formasi ke-14 yang terdiri dari Kaka (vokal), Bim2 (drum), Ivanka(bass), Ridho (gitar), Abdee (gitar). hingga sekarang mereka telah menelurkan 14 album:
TUJUH,VIRUS,MATA HATI REFORMASI,999+09,SATU-SATU,PLUR,SLANKISS… BUT SURE. ini belum termasuk album live dan de best.Hingga sekarang slank masih berkarya dan banyak memiliki penggemar yang biasa menyebut diri mereka SLANKERS. mereka cenderung setian pada slank. karena mereka menganggap musik slank adalah musik jujur apa adanya. yang mewakili jiwa dan semangat muda.Dan untuk ultah ke 24 ini slank akan mengadakan konser dengan judul: Slank Fest:From Slank With Love. acara ini akan diadakan di pantai karnaval ancol tanggal 29 desember 2007 jam 7 malem. dan diisi oleh:The BIG HIP (JAPAN), Julia Perez(jupe???), Dewi Persik, Nirina Zubir, Maia (Ratu), Sherina, Melanie Soebono, Astrid, T2, Sarah. harga tiket 15ribu.Dan juga Slank rencananya akan launching album internasionalnya pada bulan april 2008. yang berisi lagu2 Slank dengan lirik Bahasa Inggris.

Sukses terus buat Slank… .

PISS-LUV-UNITY-RESPECT

SUSUNAN ALBUM
1990 – Suit-Suit….Hehehe (Gadis Sexy)
1991 – Kampungan
1993 – Piss
1995 – Generasi Biru
1996 – Minoritas
1996 – Lagi Sedih
1997 – Tujuh
1998 – Mata Hati Reformasi
1999 – 999
2001 – Virus
2003 – Satu Satu
2003 – Bajakan!
2004 – Road to Peace
2005 – Plur
2006 – Slankisme
2007 – Slow But Sure
2007 – Original Soundtrack “Get Married


Slank dan “Mafia Senayan“
Monday, September 15th, 2008


Judul : Slank dan “Mafia Senayan”
Penulis : Raka Revolta
Penerbit : Bio Pustaka
Tahun : 2008
Genre : Sosial Politik
Tebal : 116 Halaman
ISBN : 978-602-8097-08-6


Kritik Terhadap Wakil Rakyat

Slank adalah salah satu band di tanah air yang konsisten dan punya kepedulian dengan kondisi sosial dan politik –terlihat dari lirik lagu-lagu Slank yang syarat dengan kritik sosial, terutama korupsi. Perilaku korupsi sepertinya menjadi sesuatu yang lumrah di Indonesia, seakan menjadi bagian budaya dari masyarakat. Hal itulah yang menjadi dasar keprihatinan Slank dan kemudian mengangkat kritik sosial tersebut melalui lirik lagu. Tak heran mereka kemudian dijadikan “Duta Anti Korupsi” oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ditambah, perjalanan panjang selama 24 tahun mengarungi musik telah membuktikan eksistensi Slank sebagai band papan atas dengan kualitas ”legenda”.

Buku berjudul Slank dan “Mafia Senayan” yang ditulis oleh Raka Revolta ini mencatat episode-episode penting dalam perjalanan hidup dan karier bermusik Slank yang bersinggungan langsung dengan kreativitas musik, sosial, dan politik. Lirik dan tema lagu yang Slank tawarkan akrab dengan lingkungan sehari-hari, ada protes dan kritik.

Slank dan Korupsi menjadi bagian cerita menarik dalam buku ini. Sejak kedatangan Slank ke kantor KPK, 24 Maret 2008 untuk menyatakan dukungannya terhadap KPK yang sedang gencar-gencarnya memberantas korupsi. Dari sanalah kontroversi itu bermula. Awalnya mereka hanya mengadakan pertunjukan sederhana bertajuk “Bangkit dan Lawan Korupsi” di kantor KPK. Namun, gara-gara lagu yang berjudul Gosip Jalanan yang telah dirilis pada 2004 itu, Slank harus berurusan dengan DPR-RI. Ternyata lirik lagu tersebut membuat panas telinga orang-orang di Senayan.

Melalui Badan Kehormatan DPR-RI, para wakil rakyat itu merasa disudutkan sebagai anggota dewan lewat lirik lagu tadi. Kenapa baru dipermasalahkan sekarang? Padahal mengkritik pemerintah dengan gaya slenge’an telah menjadi ciri khas band ini sejak dulu. Lagu Gosip Jalanan adalah hal yang normal dalam proses berdemokrasi. Kata ”mafia Senayan” dalam lagu tersebut bukan mengartikan DPR-RI adalah mafia. Namun ironisnya hanya dalam hitungan jam setelah DPR-RI bersikap keras terhadap Slank atas kritik dalam syair lagunya, KPK menangkap Al Amin Nur Nasution anggota DPR-RI yang dituduh menerima uang suap dari pejabat Pemkab Bintan dengan kasus izin pengalihan fungsi Hutan Lindung Bintan Binyu menjadi Ibu Kota Kabupaten Bintan. Penangkapan itu seolah membenarkan apa yang didendangkan Slank tentang adanya mafia dikalangan politisi Senayan. Tidak hanya itu penangkapan anggota DPR yang terkait kasus korupsi pun terus bergulir di antaranya Bulyan Royan, Hamka Yandhu, dan Sarjan Tahir. DPR-RI pun seakan bungkam dan sepertinya mereka tidak belajar dari kesalahan sebelumnya.

Seni bagi kalangan seniman juga bisa sebagai alat perjuangan terutama dalam menyuarakan kritik sosial. Slank bukanlah band, musisi atau penyanyi pertama yang bersikap kritis. Sebelumnya sudah banyak seniman yang kritis dan melantunkan kritik-kritik sosial lewat syair lagunya. Seperti Iwan Fals, Leo Kristi, Franky Sahilatua, Wiji Thukul, dan Harry Roesli. Mereka malah dengan keras mengejek tabiat perilaku politisi kita, dan bukan hanya seniman dengan lagu kritik sosialnya. Bahkan kalangan sastrawan dan budayawan pun juga ikut menyuarakan kegelisahan dan ketimpangan yang ada di masyarakat, seperti WS Rendra dan Pramoedya Ananta Toer. Sungguh naif jika kerangka berpikir politisi kita sekarang kembali ke masa Orde Baru. Tidak bisa menerima protes dan kritikan.

Kritik sosial dari seniman seperti Slank harusnya menjadi bahan bagi para politisi kita untuk menginstrospeksi diri, agar amanah yang diberikan rakyatnya benar-benar diwujudkan bukan malah diselewengkan. Haruskah Slank dengan karyanya bernasib sama seperti yang dialami Iwan Fals, WS Rendra dan Pramoedya Ananta Toer? Buku Slank dan “Mafia Senayan” mampu menjadi sebuah kisah yang menarik. (Dewi Puspitasari / PERADA, 31 Juli 2008 – Koran Jakarta)
Hal ini membuktikan bahwa sebuah musik dapat menjadi suatu aspirasi yang menuju suatu kebenaran