dimatamu masih tersimpat
selaksa peristiwa
benturan dan hempasan terpahat dikeningmu
kau nampak tua dan lelah
keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah
meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sara
kau tetap bertahan
engkau telah mengerti hitam
dan merah jalan ini
keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
bahumu yang dulu kekar
legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkus
namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
ayah,
dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
anakmu sekarang banyak mengandung beban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar